Rabu, 05 Desember 2012

Ganja dan Dreadlock (sisi lain reggae)


Marijuana, atau lebih dikenal dengan ganja adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabional) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab). Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium juga di “agungkan” sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara kapitalis terhadap negara berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah dewa Shiwa menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan dengan cara menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang, dan di Jamaika digunakan dalam acara ritual kaum Rastafarian.
  
Di beberapa negara tumbuhan ini tergolong narkotika, walau tidak terbukti bahwa pemakainya menjadi kecanduan, berbeda dengan obat-obatan terlarang yang berdasarkan bahan kimiawi dan merusak sel-sel otak, yang sudah sangat jelas bahayanya bagi umat manusia. Diantara pengguna ganja, beragam efek dihasilkan, serta hilangnya konsentrasi untuk berfikir diantara para pengguna tertentu. Efek negatif secara umum adalah bila sudah menghisap akan mengakibatkan pengguna akan menjadi malas dan otak akan lamban dalam berfikir. Namun, hal ini masih menjadi kontroversi, karena tidak sepenuhnya disepakati oleh beberapa kelompok tertentu yang mendukung medical Marijuana dan manfaat Marijuana pada umumnya. Selain diklaim sebagai pereda rasa sakit, dan pengobatan untuk penyakit tertentu (termasuk kanker), banyak juga pihak yang menyatakan adanya pengaruh lonjakan kreatifitas dalam berfikir serta dalam berkarya (terutama pada para seniman dan musisi). 


Berdasarkan penelitian terakhir, hal ini (lonjakan kreatifitas), juga di pengaruhi oleh jenis ganja yang digunakan. Salah satu jenis ganja yang dianggap membantu kreatifitas adalah hasil silangan modern ”Cannabis indica” yang berasal dari India dengan ”Cannabis sativa” dari Barat, dimana jenis Marijuana silangan inilah yang merupakan tipe yang tumbuh di Indonesia. Efek yang dihasilkan juga beragam terhadap setiap individu, dimana dalam golongan tertentu ada yang merasakan efek yang membuat mereka menjadi malas, sementara ada kelompok yang menjadi aktif. Terutama dalam berfikir kreatif (bukan aktif secara fisik seperti efek yang dihasilkan Methamphetamin).
 

Marijuana, masih menjadi kontraversi sebagi penyebab kematian maupun kecanduan. Marijuana, di masa lalu dianggap sebagai tanaman luar biasa, dimana hampir semua unsur yang ada padanya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Hal ini sangat bertolak belakang dan berbeda dengan efek yang dihasilkan oleh obat-obatan terlarang dan alkohol, yang menyebabkan penggunanya menjadi kecanduan hingga tersiksa secara fisik, dan bahkan berbuat kekerasan (aksi kriminal) untuk mendapatkan obat-obatan  kimia buatan manusia itu.
 

Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya sangat kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber minyak. Namun demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini dan di banyak tempat disalahgunakan.
Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain, penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Seratnya adalah varietas yang ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak sama sekali. Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh, daun ganja menjadi komponen sayur dan umum disajikan. Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.
 

Kwalitas ganja di Aceh disebut sebagai salah satu ganja terbaik di dunia. Pada awalnya ganja difungsikan sebagai rokok (bakung) dan bumbu masak. Karena begitu kesohornya ganja Aceh, tak heran, jika orang-orang luar Aceh, yang kebetulan bertandang ke negeri yang berjuluk Serambi Makkah ini, pasti tak akan melewatkan bertanya seputar ganja Aceh. Ganja di Aceh tak hanya dikonsumsi dengan cara menghisapnya secara utuh atau dicampur ke dalam tembakau rokok kretek atau putih. Tapi juga dicampur dengan beberapa jenis makanan dan juga minuman.
 

Khususnya kaum Rastafarian, mengkonsumsi ganja sebagai ritual kepercayaan ini. Ganja di anggap sebagai “rumput kearifan” oleh kaum Rastafarian, dan dapat membantu penggunanya dalam mencapai kebijaksanaan. Orang-orang  Rastafarian menggunakannya sebagai bagian dari ritus-religius yang di maksudkan untuk menjalani kedalaman spiritual bagi setiap jiwa, Jah (Tuhan), dan penciptaannya. Rastafarian mengkonsumsi ganja dengan cara menghisap dan memakannya. Ketika orang Rastafarian berkumpul, mereka menggunakan semacam pipa besar (Chalice). Dihisap dan mengedarkannya satu persatu. Menurut Rastafarian, ganja dianggap sebagai ramuan kehidupan seperti yang tertera dalam bible Psalm 104:14 yang mengatakan: “Dia menciptakan rerumputan untuk pertumbuhan lembu dan tumbuhan obat-obatan untuk melayani manusia, dia membawa makanan ke muka bumi”, mereka juga meyakini bahwa Herb dan ramuan obat-obatan itu tumbuh subur di kuburan Raja Solomon sebagaimana yang termaksud dalam Bible.
 

Dalam pengembangan Reggae sebagai musik secara universal, simbol-simbol serta style merupakan pelengkap Reggae. Warna Merah-Kuning-Hijau merupakan warna yang menjadi ciri khas Reggae, serta Dreadlock (rambut gimbal) adalah style tersendiri yang kemudian banyak ditiru oleh penggemar musik Reggae. Dalam ajaran Rastafari, Dreadlock mengandung makna sebagai akar Rasta. Dreadlock tak sekedar menjadi akar dari ajaran Rastafarian, namun menurut keyakinannya, Dreadlock di ajarkan dalam Bible, Lavictus 21:5, “Mereka tidak seharusnya membotakan kepala mereka, atau mencukur sudut jenggot mereka, juga jangan memotong daging”. Cara pertumbuhan rambut Dreadlock mempresentasikan symbol Lion of Judah serta menyimbolkan kealamiahan dan kependetaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar